LAKI-LAKI HAMIL
Thursday, 12 December 2013
Add Comment
Karya: Eka Aprilia
(Ratu Eka Bkj)
(Ratu Eka Bkj)
Pada
zaman dahulu hiduplah seorang laki-laki dewasa
bernama Kimpleng, tinggal di
desa Wonodadi. Kimpleng hidup seorang diri di sebuah rumah tua. Hari-harinya
hanya dikerumuni oleh kesepian, kesendirian tanpa orang-orang tersayang
di sisinya. Sebab, keluarga bahkan Istrinya meninggal beberapa tahun yang
lalu. Sebelum Istrinya menutup mata yang terakhir kali, ia juga tidak mampu
memberikan Kimpleng buah hati. Sehingga, Kimpleng harus menerima nasib untuk
bersahabat dengan kesepian. Namun, dalam hati Kimpleng yang paling dalam dia
merasa tidak sanggup dengan semua itu. Tangisan air mata yang menjadi ciri khas, di setiap nasib yang tengah dia jalani. Jeritan doa juga mengisi hari-harinya untuk meminta kepada Tuhan agar
dikaruniai seorang anak.
Setiap
doa yang ia pinta pada Tuhan belum juga dikabulkan, terkadang Kimpleng
merenungkan nasibnya. “Mengapa harus seberat ini perjalanan hidupku” dalam hati
terus bertanya dan bertanya! Di lingkungannya Kimpleng terkenal sebagai
laki-laki diam yang tak suka berkata. Berkurung dalam rumah dan menghabiskan
hari-harinya dengan memelihara burung merpati kesayangannya. Menjadi pilihan
dia.
Pada
suatu hari malam yang gelap gulita, Kimpleng menghadap Sang Pencipta seperti
biasa berdoa untuk memohon harapan yang ia impi-impikan. ”Duh Gusti yang Maha
Agung, izinkan hamba merasakan sedikit kebahagiaan di dalam gubuk tuaku ini
bersama buah hati cantik nan mungil, kumohon kabulkan pintaku padamu”. Setelah
selesai berdoa, Kimpleng langsung tidur untuk mengistirahatkan tubuh kurusnya. Tiba-tiba
di tengah kelelapan, Kimpleng dikejutka oleh mimpi yang membuat dia
terbangun. Dirinya bermimpi ada suatu bisikan dari lelaki berjubah putih
menyuruh menyembeli merpati peliharaannya, untuk dimakan supaya harapan memiliki
seorang anak tercapai. Diapun merasa hal itu merupakan petunjuk dari Tuhan yang
harus benar-benar dijalankan.
Keesokan
hari, Kimpleng mengikuti petunjuk dalam mimpi itu. Disembelihlah merpati
kesayangannya untuk dimakan. Walau dengan berat hati, ini semua dia lakukan demi
menggapai sebuah harapan. Selesai Kimpleng memakan seekor burung merpati
perutnya terasa sakit, detik demi detik perutnya membesar layaknya orang
hamil. ”Duh Gusti, apa yang sedang terjadi! Mungkinkah Tuhan meniupkan janin
kedalam perutku!”. Kimpleng terkejut namun merasa sangat senang doanya telah
dikabulkan.
Beberapa jam kemudian perut
Kimpleng semakin sakit dan sangat sakit, hingga dia terjatuh pingsan. Tiba-tiba
datanglah sesosok Peri, meniup perut
lelaki hamil itu agar bayi yang dia kandung lahir ke dunia ini. Peri membaca
mantra “Brak kadabrak prak kathaprak simsalabim buskadabus, keluar keluar kau
bayi mungil ke dunia ini, huuuuuuuuuussssssss”. Kemudian lahirlah bayi mungil nan
cantik itu, Peri menaruhnya di dekat Kimpleng dan membangunkan laki-laki
itu. Setelah dia bangun, peri menghilang. Jeritan suara bayi terngiang-ngiang
di telinga Kimpleng. Dilihatlah perutnya yang sudah mengecil dan terdapat bayi
di sebelahnya. Kimpleng menangis bahagia dan bersyukur pada Tuhan. ”Duh Gusti
terimakasih, inikah jawaban dari setiap doaku, inikah buah hati yang kau kirimkan
untuk hamba”. Kemudian dia gendong anak yang ia impikan itu dengan jeritan
khas seorang bayi. Tetangganya medengar suara itu dan menghampiri, ternyata suara
bayi yang ia dengar tengah digendong Kimpleng. Lalu, ia bertanya pada Kimpleng.
”Bayi siapa yang kamu gendong tu Pleng?” Tanya perempuan
tetanggnya itu
“Ini anakku dong”
“Apa mana mungkin! Kamu kan tidak memiliki seorang anak.” Saut laki-laki dari tetangganya
“Tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan berkehendak.”
“Kok bisa?” Jawab perempuan tetangganya itu
Kimpleng pun
menceritakan kejadian dan alasan dirinya bisa memiliki seorang bayi
mungil. Ternyata, sepasang Suami Istri tersebut terinspirasi untuk mencoba
hal-hal yang tengah dilakukan Kimpleng. Supaya punya anak, soalnya pasangan tersebut difonis mandul.
Merekapun melakukan apa yang tengah
dilakukan Kimpleng, yaitu Suami dari
perempuan tersebut memakan seekor merpati. Setelah beberapa jam kemudian,
Suami perempuan itu tidak hamil malah beruhan menjadi banci kaleng. Istri laki-laki tersebut bersedih dan menangis, namun apa daya dia hanya dapat mengambil hikmah dari hal tersebut.
Ternyata apa yang telah mereka lakukan itu salah, seharusnya mereka tidak meniru Kimpleng. Memakan seekor merpati untuk mendapatkan bua hati, sebab hal tersebut petunjuk yang diberikan Tuhan pada Kimpleng. Bukan untuk mereka. Seharusnya, mereka meniru Kimpleng yang selalu berdoa dan meminta kepada Tuhan secara terus-menerus dengan kesabaran hingga Tuhan mengabulkan doanya. Walau dalam jangka penantian yang lama. Seorang Istri tersebut merasa bersalah pada Tuhan.”Ya Tuhan, ampunilah kami telah salah mengambil langkah”.
Ternyata apa yang telah mereka lakukan itu salah, seharusnya mereka tidak meniru Kimpleng. Memakan seekor merpati untuk mendapatkan bua hati, sebab hal tersebut petunjuk yang diberikan Tuhan pada Kimpleng. Bukan untuk mereka. Seharusnya, mereka meniru Kimpleng yang selalu berdoa dan meminta kepada Tuhan secara terus-menerus dengan kesabaran hingga Tuhan mengabulkan doanya. Walau dalam jangka penantian yang lama. Seorang Istri tersebut merasa bersalah pada Tuhan.”Ya Tuhan, ampunilah kami telah salah mengambil langkah”.
DUKUNG SITUS INI YA PEMIRSA, SUPAYA KAMI SEMANGAT UPLOAD CONTENT DAN BERBAGI ILMU SERTA MANFAAT.
DONASI DAPAT MELALUI BERIKUT INI =
0177-01-042715-50-9
EKA APRILIA.... BRI...
0895367203860
EKA APRILIA, OVO
0 Response to "LAKI-LAKI HAMIL"
Post a Comment