Ketika Tempat Duduk Gerbang
Relung rongga seakan menyekat
Kerongkongan syaraf leher
Menarik ubun-ubun
Menuju hembusan hujan
Namun kumenahan, kuselimuti, kuterpaku dalam kediaman
Ketika menyaksikan……..
Berpaling atas jalan yang kuhendaki
Ternyata laju terbelok
Ternyata laju terlegok
Tidak dilagukan sebelumnya
Mungkinkah…..
Ini sebuah permainan kotak
Sebab terlihat sebuah kepincangan
Atas hasil ….
Berwadahkan ayam berkokok yang diktator ambil
Beberapa melakukan pelanggaran “tersenyum-senyum”
Seperti orang gila….
Beberapa bagaikan ubi pahit tak berbobot materi
Beberapa mereka tanpa proses
Sedang daku……..
Tersenyum muka sedikit saja
Dilempar ………
Dihampar……
Sungguh terik panas tercecer
Menjadi saksi sebuah motivasi
Jamuan materi……
Menjadi kesiapan
Untuk menjadi pemimpin berjas hijau
Bagi penyambutan boneka baru
Di Universitas
Namun……….
Semua seakan menjadi angin belaka
Tidak dilihatnya…….
Kesalahan apa ?
Hanya saja tak setimpal
Sungguh peradaban macam apa?
Politik kura-kura label
Mengambil yang sebaju walau tak berisi
Membuang yang beda baju walau bersinar
Peradaban macam apa?
Mengerok rongga nafas
Terseset……
Menumpuk gundukan air
Menetes…….
Ketika hati teriris
Akan ejekan ayam-ayam korengan berkokok
Aku hanya menjadi mayat saja
Seakan pupus dua misi
Arah mata angin…….
Gagasan aktualisasi diri
Peniupan ideologi
Sebagai pembangunan jiwa putih
Disuguhkan bagi boneka baru
Di universitas….
Seakan pupus dua misi
Ketika bangku ditangan mencetak gerbang
Walau segelintir jiwa
Memberikan pengobatan
Secara herbal dukungan maupun kelembutan
Memang seakan sehat
Tapi sakit masih disini……
Ketika polesan silet dari mulut ayam berkokok
Muncul di muka…
Bola kepala berputar-putar
Nyut……. Nyut…… Nyut ….
Bersuara….
Metode seperti apa agar tepat ?
Supaya dua misi dapat terkeruk
Meski tempat duduk gerbang
Atau jam dan dunia lain mampu mempertemukan telapak tanganku dengan dua misi
Mencoba menyalep hati tercabik
Tuhan….
Hamba yakin hadiahmu lebih indah
Menanti, menunggu, berharap
Disini…..
Engkau lebih tahu
Tulungagung, 9 September 2016
(Merupakan isi dari terbitan karya buku solo pertama Saya antologi puisi, berjudul "AKU ADALAH BUNGA KAKTUS"
Owner, Founder, CEO
= 085704703039
Customer Service
DUKUNG SITUS INI YA PEMIRSA, SUPAYA KAMI SEMANGAT UPLOAD CONTENT DAN BERBAGI ILMU SERTA MANFAAT.
DONASI DAPAT MELALUI BERIKUT INI =
0481723808
EKA APRILIA.... BCA
0895367203860
EKA APRILIA, OVO
0 Response to "Ketika Tempat Duduk Gerbang"
Post a Comment