Sempit Mata
Menyusuri jerami……
Bersama sepatah langkah kosong, gelap, buta
Tanpa makna….
Seakan terkungkung dalam tempurung
Akankah kebisuan menutup mata ?
Bukankah ini kebisuan tak berarti
Menitih denyut nafas bersama kedangkalan
Terdiam, terlelap, terhanyut……
Bintang-bintang bagai menatap resah
Kenyataan ruang tanpa cahaya
Cahaya literasi….
Bagai menyusup kedalam dinginnya tapakan tangan
Sayap-sayap seakan patah
Menghiasi mayapada tanpa berterbangan
Itukah yang engkau kehendaki ?
Kota tetap tersisip dalam penjara
Tanpa kebangkitan
Mahkota pelana hati ini….
Terasa teriris nyeri
Memandang fenomena sempit mata
Bahkan sekejap pandangan akan sirna
Jika budaya tak seperti apa
Terjadi…..
Mengepal….
Mengangkat tangan….
Bersama hentakan kakiku
Menyungsung pergerakan
Atas pemberontakan dada
Tentang drama yang tak diinginkan
Keluar…..
Keluar….
Keluar dari kotak pengepulan
Gelapnya para tiang-tiang buta
Bangkit….
Bangkit…..
Bangkit pemuda-pemudi berjiwa merah putih
Rakyat-rakyat jelata merana
Akibat….
Begitu menyipit pandangannya
Begitu vakum mengenai sinar literasi
Lihatlah……
Lukislah sebuah metode
Pembuka kelopak bola mata yang terpejam
Tulungagung, 9 September 2016
(Merupakan isi dari terbitan karya buku solo pertama Saya antologi puisi, berjudul "AKU ADALAH BUNGA KAKTUS"
Owner, Founder, CEO
= 085704703039
Customer Service
DUKUNG SITUS INI YA PEMIRSA, SUPAYA KAMI SEMANGAT UPLOAD CONTENT DAN BERBAGI ILMU SERTA MANFAAT.
DONASI DAPAT MELALUI BERIKUT INI =
0481723808
EKA APRILIA.... BCA
0895367203860
EKA APRILIA, OVO
0 Response to "Sempit Mata "
Post a Comment