Kegelapan Nafas nan Memori
Termangu dalam untaian kata....
Mencoba menerjang lautan yang tak terbendung
Seakan menepis disisi jejurangan.....
Mungkin buntu maupun kaki satu
Dedangkalan.....
Memori yang tersembelit debu
Sayu....
Tanpa senyuman manis di bibir itu
Menjadi pengepakan sayap-sayap terlantar
Tersingsing.....
Inikah tanpa pendidikan ?
Bagai berisi kotak gelap
Tanpa sedikit cahaya.....
Suara hanya menggonggong kelaparan
Seperti anjing yang tak sedikitpun merasakan kepalan daging di mulutnya.......
Masihkah tubuhmu engkau biarkan
Terlunglai.....
Terinjak....
Tersepai ombak....
Hiiiiiiiii
Hiiiiiiiii
Hingga menjadi bangkai tak berarti
Hidup tanpa sinaran awan ilmu
Sepetir nyawa sirna.......
Hidup tanpa sinaran ilmu
Tak ubahnya boneka diam, dipermainkan
Menyongsong langit kelabu
Dimata.......
Serasa aku ingin menangis
Jiwa tersayat memandang realita
Cukupkah hanya dengan sepajang ilmu pendidikan, saja ?
Dimana tiang merah putih tinggi, namun tercecer dengan bau kotoran.....
Berlumuran lumpur......
Jiwanya busuk menjijikkan.....
Walau memorinya bersinar....
Mengapa gerangan seperti ini ?
Kau bertanya dan dunia menjawab
Para pemberontak dada menggerutu....
Kenyataan jazad meninggalkan keharuman Islam, dalam nafasnya....
Dekadensi moral menggerogoti tenggorokan
Hingga menjelma awal dari kehancuran
Lalu apa yang harus dilakukan ?
Masihkah engkau bertanya.....
Seharusnya mampu melihat tanpa kebutaan mu....
Ataukah menunggu logam-logam piring memecah di depan matamu.....
Semestinya mampu menjawab.....
Membaca realita....
Hingga tentukan jalan.....
Jika masih ada raga hidup yang mampu berfikir....
Tulungagung, 9 September 2016
(Merupakan isi dari terbitan karya buku solo pertama Saya antologi puisi, berjudul "AKU ADALAH BUNGA KAKTUS"
DUKUNG SITUS INI YA PEMIRSA, SUPAYA KAMI SEMANGAT UPLOAD CONTENT DAN BERBAGI ILMU SERTA MANFAAT.
DONASI DAPAT MELALUI BERIKUT INI =
0177-01-042715-50-9
EKA APRILIA.... BRI...
0895367203860
EKA APRILIA, OVO
0 Response to "Kegelapan Nafas nan Memori"
Post a Comment