(Bisnis Komunikasi Jaringan), "Solusi Kerjasama!"

Pengertian Web Framework dan Jenisnya, Cetuskan Software Website Profesional dan Independen!

Web Framework


Penulis : @Ratu Eka Bkj

CEO, Owner, Founder “EKA BKJ”




Web Framework merupakan tipe situs yang independen, tidak terikat dengan pihak platform lain. Artinya, kita perlu membangun website sendiri dari awal menggunakan coding. Tentunya, memerlukan kemampuan technical berupa programming yang mendalam. Dilakukan oleh, para Web Developer yang profesional. Terutama, bagi kita yang serius ingin mencetuskan software sendiri. Artinya, mempunyai merek platform yang mandiri.


Penampungan database sudah menggunakan server, tidak lagi pakai hosting. Sehingga, kita mempunyai totalitas dan hak penuh dalam handle website. Web Framework cocok digunakan, untuk bisnis skala menengah ke atas. Terutama, bagi company dan agency. Terlebih, untuk kita yang bergerak di sektor media dan startup atau Technopreneur. So, untuk lebih jelasnya langsung cek pemaparan Ratu Eka Bkj yang di bawah Guys! Cekidot. 



Pengertian Web Framework

Web Framework adalah perangkat lunak yang menyediakan struktur dan kumpulan alat, untuk pengembangan aplikasi web. Web Framework mempermudah dan mempercepat, proses pembuatan aplikasi web. Tentunya, dengan menyediakan komponen-komponen dasar. Yakni, yang sering dipakai dalam pengembangan aplikasi tersebut.


Web Framework merupakan, sekumpulan pustaka dan aturan yang dirancang. Bertujuan, untuk menyederhanakan dan mempercepat pengembangan aplikasi web. Yakni, dengan menyediakan struktur dasar yang sudah diatur dan dioptimalkan.



Fungsi Web Framework yang Utama

Web Framework mempunyai berbagai fungsi utama. Tentunya, yang sangat penting bagi kita para Web Developer. Agar, dapat digunakan untuk development situs berbasis coding. So, berikut beberapa fungsinya antara lain:


  1. Menyederhanakan Pengembangan

Menyediakan template, komponen, dan modul yang siap digunakan. Guna, untuk mengurangi beban Web Developer.


  1. Mengatur Struktur Aplikasi

Memastikan aplikasi memiliki struktur, yang konsisten dan dapat dipelihara.


  1. Meningkatkan Produktivitas

Mengurangi kode boilerplate, dan memungkinkan Developer fokus pada logika bisnis.


  1. Memastikan Keamanan

Menyediakan mekanisme keamanan standar. Misalnya seperti proteksi terhadap serangan CSRF, XSS, dan SQL Injection.


  1. Mendukung Skalabilitas

Memungkinkan aplikasi dikembangkan dengan cara, yang mudah diukur dan diperluas.



Jenis-Jenis Web Framework

Web Framework mempunyai berbagai macam jenis. Tentunya, berkaitan dengan tipe cara kerja dan posisi. So, terbagi menjadi dua kategori utama antara lain:


  1. Front-End Framework

Digunakan untuk development antarmuka pengguna (User interface), dan interaksi pengguna. Contoh yang populer dipakai, antara lain:

  1. React

Dikembangkan oleh Facebook, berfokus pada pembuatan antarmuka pengguna berbasis komponen.

  1. Angular

Dikembangkan oleh Google, menawarkan solusi lengkap. Demi, membangun aplikasi web satu halaman (Single-page application).

  1. Vue.js

Framework progresif yang dapat diadopsi, secara bertahap dalam proyek web.


  1. Back-End Framework

Digunakan untuk pengembangan logika server, pengelolaan basis data, dan penanganan permintaan HTTP. Contoh yang populer dipakai, diantaranya:

  1. Django

Framework Python yang berfokus pada, kecepatan pengembangan dan kemudahan penggunaan.

  1. Ruby on Rails

Framework Ruby yang menekankan konvensi, daripada konfigurasi.

  1. Laravel

Framework PHP yang menyediakan berbagai fitur. Diantaranya seperti routing, autentikasi, dan manajemen basis data dengan mudah.



Komponen Web Framework yang Utama 

Web Framework mempunyai komponen yang utama. Tentunya, sebagai komposisi elemen yang ada di dalamnya. Mempunyai kegunaan yang sangat penting, dalam development website. So, berikut beberapa komponen utamanya antara lain:


  1. Routing

Mengatur bagaimana URL diterjemahkan, menjadi tindakan dalam aplikasi. Misalnya, ketika pengguna mengakses URL tertentu. Maka, framework akan menentukan controller dan metode mana yang harus dipanggil.


  1. Template Engine

Menyediakan cara untuk, menghasilkan HTML dinamis. Tentunya, dengan menggabungkan data dari server dengan template HTML.


  1. ORM (Object-Relational Mapping)

Mengabstraksi interaksi dengan basis data. Yakni, dengan mengubah tabel basis data menjadi objek dalam kode. Sehingga, dapat mempermudah manipulasi data tanpa harus menulis SQL secara langsung.


  1. Middleware

Lapisan-lapisan yang berada, di antara permintaan HTTP dan tanggapan. Memungkinkan penanganan tambahan seperti autentikasi, logging, atau caching.



Keuntungan Menggunakan Web Framework

Web Framework menawarkan banyak keuntungan bagi kita. Tentunya, bagi para Web Developer yang ingin memanfaatkannya. Baik secara value, maupun efektivitas. So, berikut beberapa keuntungannya antara lain:


  1. Waktu Pengembangan Lebih Cepat

Dengan komponen-komponen, yang sudah siap digunakan. Maka, Web Developer dapat fokus pada fitur spesifik aplikasi daripada membangun dari nol.


  1. Konsistensi dan Pemeliharaan

Framework menyediakan struktur, yang jelas dan best practices. Sehingga, membuat kode lebih konsisten dan mudah dipelihara.


  1. Keamanan

Framework modern biasanya dilengkapi dengan, perlindungan terhadap berbagai jenis serangan umum. Sehingga, meningkatkan keamanan aplikasi.


  1. Komunitas dan Dokumentasi

Framework populer biasanya, memiliki komunitas besar dan dokumentasi lengkap. Sehingga, dapat memudahkan Developer menemukan solusi dan mendapatkan bantuan.



Contoh Implementasi Web Framework

Web Framework harus diimplementasikan, dengan suatu script. Tentunya, berupa coding untuk menghasilkan perintah tertentu. Berkaitan dengan programming, dalam development suatu website. So, berikut contoh implementasi dari Web Framework antara lain:


  1. Contoh Implementasi dengan Django (Python):

from django.http import HttpResponse

from django.shortcuts import render


def index(request):

    return HttpResponse("Hello, world. You're at the polls index.")


# urls.py

from django.urls import path

from . import views


urlpatterns = [

    path('', views.index, name='index'),

]


  1. Contoh Implementasi dengan Laravel (PHP):

// web.php (Routing file)

Route::get('/', function () {

    return view('welcome');

});


// Controller

namespace App\Http\Controllers;


use Illuminate\Http\Request;


class HomeController extends Controller

{

    public function index()

    {

        return view('home');

    }

}


Dengan menggunakan Web Framework. Maka, Developer dapat lebih fokus pada pembuatan fitur dan logika bisnis aplikasi. Tanpa harus memikirkan, detail-detail teknis yang sering berulang. Tentunya, dalam pengembangan aplikasi web.



Demikianlah artikel dari Kami EKA BKJ yang membahas tentang, Web Framework. Berkaitan dengan pengertian, fungsi, jenis, komponen, keuntungan, dan contoh. Tentunya, sangat berguna bagi Anda yang ingin serius terjun di dunia website. Meningkatkan skill technical, dalam membangun web yang lebih profesional. Menggunakan kemampuan coding, programming, dan desain UI/UX. Dengan begitu, kita dapat menjadi Web Developer yang dapat diandalkan. Oke Guys, sekian dari Ratu Eka Bkj dan terimakasih. 




KERJASAMA BISNIS, Mulai Klik Hubungi Kami via Whatshap 
0895367203860 
Owner, Founder, CEO
= 085704703039 
Customer Service

DUKUNG SITUS INI YA PEMIRSA, SUPAYA KAMI SEMANGAT UPLOAD CONTENT DAN BERBAGI ILMU SERTA MANFAAT.

DONASI DAPAT MELALUI BERIKUT INI =


0481723808

EKA APRILIA.... BCA


0895367203860

EKA APRILIA, OVO




0 Response to "Pengertian Web Framework dan Jenisnya, Cetuskan Software Website Profesional dan Independen! "

Post a Comment

Iklan Dalam Artikel

Iklan Adnow

Iklan Tengah Artikel 2

Adnow